Ibu Nur selama bertahun-tahun mengeluhkan perasaannya yang tanpa sebab bisa menjadi begitu tertekan. Ibu Nur mengungkapkan bahwa pada saat hatinya mulai depresi, dada mulai agak sesak , hatinya begitu tidak nyaman tanpa sebab yang jelas, jantung berdetak melebihi kapasitas normal, sehingga ia tidak bisa mengerjakan apa-apa saat itu.
Ini adalah kisah uangkapan dari salah satu dari ribuan penderita depresi kambuhan di dunia. Sebuah penelitian telah dilakukan oleh dr. Edward bersama kelompok risetnya di rumah sakit Carlum Hospital, Indiana, pada beberapa pasien penderita depresi dengan mulai mengukur ketebalan lapisan otak dan hasil risetnya memberi kesimpulan bahwa kasus depresifitas sangat erat dengan ketebalan lapisan tersebut. Penderita depresi kambuhan adalah mereka yang memiliki ketebalan lapisan otak yang berada di bawah individu pada umumnya.
Penelitian ini sekaligus memberi gambaran harapan penanganan dan penyembuhan terhadap berbagai kasus yang berhubungan dengan depresifitas. Para penderita depresi kambuhan boleh berlega hati dengan ditemukannya penyebab depresi ini.
Depresi menyebabkan terhambatnya kemampuan sosial seseorang, sehingga akan membuat penderitanya terisolir oleh lingkungannya. Pada taraf yang ringan, depresi bisa merupakan dampak akumulasi penderitaan atas kekuasaan dan sistem kontrol sosial, namun hasil penelitian ini minimal memberikan gambaran yang lebih jelas bahwa kasus depresi sangat berkaitan dengan fenomena bio-psikologis.
Sumber: firtcumNews.