5 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik antara Suami dan Istri

Keluarga yang harmonis merupakan dambaan bagi semua keluarga di dunia. Namun dalam kenyataan yang kita temukan,harapan keharmonis keluarga menjadi sirna karena ternyata tidak semua hal bisa menjadi satu kebersamaan yang baik antara suami dan istri.
Konflik antara suami dan istri adalah faktor yang paling sering dianggap sebagai peretak yang membuat sirna harapan mereka untuk mencapai keadaan yang ideal. Sebuah penelitian telah dilakukan berkaitan dengan hubungan keluarga ini. Studi ini melibatkan 241 keluarga dari berbagai latar belakang pendidikan dan ekonomi. Hasil studi menunjukkan bahwa memang konflik antara suami dan istri yang menyebabkan kondisi keluarga mereka menjadi lebih buruk.
Selanjutnya studi ini menemukan 5 (lima) faktor penyebab yang paling memungkinkan terjadinya konflik antara suami dan istri. Ke-lima faktor penyebab tersebut adalah: 1.) anak. Anak memang sering menjadi penyebab terjadinya konflik suami dan istri. Sebagian besar menilai bahwa tingkah laku dan kenakalan anak memang mendasari setiap kasus perselisihan mereka. 2.) keadaan ekonomi rumah tangga. Keadaan ekonomi rumah tangga dinilai sebagai faktor yang menyebabkan terjadinya perselisihan antara suami istri. Beberapa kasus terjadi justru karena ada perbedaan penghasilan antara suami dan istri,terutama bila penghasilan istri lebih besar dibandingkan penghasilan suaminya. Namun perselisihan lebih sering dipicu oleh kekurangan pendapatan yang mereka peroleh. 3.) pihak keluarga lain. Pihak keluarga lain juga dinilai sebagai pemicu terjadinya konflik antara suami dan istri. Mertua dan anggota keluarga lain sering menjadi penyebab terjadinya perselisihan antara suami dan istri. Kemungkinan yang paling besar bisa terjadi terutama bila mereka hidup dalam satu atap (mertua dan keluiarga utamanya). 4.) perbedaan keyakinan (agama). Perbedaan keyakinan juga terbukti sering menjadi faktor penyebab terjadinya konflik antara suami dan istri. Perbedaan keyakinan antara suami,istri atau anak-anak secara tidak langsung akan menyebabkan perbedaan prinsip dalam kehidupan mereka. Walau ada beberapa kasus rumah tangga yang pluralis menemukan kebahagiaannya sendiri,namun tingkat kesulitan mereka untuk berjuang mempertahankan setiap konflik yang terjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hidup dalam satu keyakinan yang sama. 5.) perselingkuhan. Perselingkuhan memang sering dianggap sebagai klimaks akibat konflik yang terjadi,namun bagaimanapun juga perselingkuan adalah faktor penyebab terjadinya konflik. Wanita atau pria lain yang masuk dalam ranah keluarga menjadi maslah yang amat sulit bagi keluarga. Sebagian besar keluarga yang menjalankan poligami merasa lebih nyaman daripada mereka saling berselingkuh,dengan kata lain perselingkuhan bahkan juga menjadi faktor penyebab konflik bagi keluarga yang menjalankan poligami.
Dengan mengetahui fakto-faktor penyebab konflik diatas sebenarnya dapat dengan mudah melakukan usaha-usaha untuk membantu para keluarga agar mereka mampu menghadapi berbagai faktor yang mungkin saja terjadi pada mereka. Grahita Indonesia baru-baru ini menyelenggarakan program yang disebut ‘parental’. Program ini merupakan program 6 jam pertemuan yang bertujuan mempertemukan pasangan suami istri pada satu keseragaman konsep dalam menghadapi setiap situasi yang mereka hadapi. Secara keseluruhan ‘Parental Program’ sangat membantu para keluarga yang mendambakan kehoamonisan dalam keluarganya. (A01).


One thought on “5 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik antara Suami dan Istri

Leave a comment